Kamis, 20 Mei 2021

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA TV EDUKASI

Situasi pandemi COVID 19 membuat pembelajaran tidak dapat dilakukan secara langsung. Pembelajaran Jarak Jauh merupakan solusi yang tepat untuk menyikapi situasi tersebut. Model Pembelajaran Blended Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat guru gunakan.

Pengertian Blended Learning bisa memiliki arti spesifik tergantung pada konteks penggunaannya, misalnya mencampur antara pembelajaran secara tatap maya (sinkronus) dengan pembelajaran jarak jauh secara mandiri (asinkronus). Pembelajaran Blended Learning juga bisa mengombinasikan antara pembelajaran secara tepat waktu dan pembelajaran tertunda (mixing synchronous and asynchronous instruction).

Dalam pembelajaran Jarak Jauh di SMPN 12 Palangka Raya, saya menerapkan model pembelajaran Blended Learning dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis media kanal Youtube TV Edukasi. Alasan saya menggunakan model pembelajaran ini adalah agar pembelajaran dapat berjalan optimal walaupun dilakukan dari jarak jauh. Jika peserta didik hanya diarahkan untuk belajar secara mandiri saja (asinkronus), maka pembelajaran akan kurang optimal. Interaksi langsung antara guru dan peserta didik walaupun secara virtual (sinkronus) dapat  menciptakan suasana belajar yang baik layaknya kondisi belajar sebelum pandemi. Namun satu hal yang harus kita ingat bahwa dalam pembelajaran Blended Learning baik secara sinkronus maupun asinkronus harus lah terkait dan tak terpisahkan.

Proses Pembelajaran Tatap Maya (Sinkronus)

Sebagai sarana komunikasi saya menggunakan Whatapps Grup. Alasan saya menggunakan sarana komunikasi ini adalah karena peserta didik di sekolah saya lebih banyak menggunakan Whatapps sebagai sarana komunikasi. Media tatap maya saya menggunakan Google Meet. Untuk sumber belajar saya memanfaatkan kanall Youtube TV Edukasi dimana didalamnya terdapat banyak video pembelajaran yang dapat kita gunakan sebagai referensi bahan ajar. Dan untuk daftar hadir dan instrumen penilaian saya memanfaatkan Google Formulir. Disamping penggunaannya mudah, hasil pekerjaan peserta didik pun akan terekam dan tersimpan secara otomatis di dalam Google Drive.

Berikut ini langkah-langkah pembelajaran dengan model Blended Learning yang saya terapkan:

      1.   Pra Pembelajaran Terjadwal (Asinkronus)

  •  Melalui WhatsApp Group, guru menyampaikan daftar hadir menggunakan Google Formulir  dan link video youtube.
  • Guru memberikan tugas merangkum materi dari video melalui kanal youtube TV Edukasi yang telah ditonton peserta didik guna mendiskusikan hasil rangkuman pada sesi belajar terjadwal.

      2.       Pembelajaran Terjadwal (Sinkronus)

                 Pembukaan

  • Melalui media WhatsApp Group Guru menyapa peserta didik, mengajak berdoa, dan meminta peserta didik mengisi presensi melalui link google formulir yang dibagikan.
  • Guru mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan dengan menjalankan protokol Covid-19 yang dianjurkan pemerintah
  •  Melalui Whatapss Grup Guru menyampaikan materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan meminta siswa untuk bergabung melalui Google Meet untuk memulai kegiatan belajar tatap maya pada jam dan waktu yang telah disepakati.

Inti

  • Guru mempersilahkan peserta didik bergabung pada Google Meet.
  • Peserta didik dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan dan guru menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik serta memberikan penjelasan terkait dengan materi yang akan disampaikan
  •  Guru menyajikan masalah, kemudian peserta didik diberi waktu 30 menit untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama.

Penutup

  • Guru meminta beberapa peserta didik sebagai perwakilan untuk menyimpulkan materi dan melakukan refleksi terkait materi yang diajarkan.

 

       3.       Pasca Pembelajaran Terjadwal (Asinkronus)

  • Memberikan tes menggunakan google formulir (linknya diberikan didalam whatapps grup)
  •  Memberikan tugas tertulis dikerjakan peserta didik secara mandiri, dan dikumpulkan pada waktu tertentu melalui Whatapps Grup berupa dokumentasi foto.

Beberapa kendala yang saya jumpai dalam melaksanakan model pembelajaran ini adalah:      

  • Tidak semua peserta didik memiliki handphone. 
  •  Masih minimnya pengetahuan peserta didik dalam menggunakan media tatap maya (google meet).
  •  Kendala jaringan pada saat pelaksanaan tatap maya.

Hal yang saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah :

  • Mengarahkan peserta didik yang tidak memiliki handphone untuk belajar secara berkelompok dengan  peserta didik yang memiliki handphone (maksimal 2 orang) dengan mempertimbangkan lokasi tempat tinggal yang saling berdekatan. Peserta didik  diingatkan harus mematuhi protokol kesehatan.
  • Guru dapat memberikan tutorial penggunaan Google Meet pada Whatapps Grup. 
  • Guru merancang secara matang skenario dan durasi tatap maya agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan tidak memakan waktu yang terlalu panjang.

Dampak yang peserta didik rasakan setelah saya menerapkan model pembelajaran ini adalah:

  • Peserta didik menjadi lebih aktif terlibat dalam pembelajaran. Hal ini karena adanya interaksi yang inten antara guru dengan peserta didik baik secara sinkronus maupun asinkronus.
  •  Peserta didik tertarik dalam menyimak bahan ajar. Karena bahan ajar yang diberikan berupa video pembelajaran.
  • Peserta didik sangat antusias untuk belajar dengan memanfaatkan media tatap maya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA TV EDUKASI

Situasi pandemi COVID 19 membuat pembelajaran tidak dapat dilakukan secara langsung. Pembelajaran Jarak Jauh merupakan solusi yang tepat unt...